Workshop Soft Skill bagi Pecinta Alam Provinsi Sulawesi Utara
DOI:
https://doi.org/10.57207/saqeym79Abstract
Sebagai bagian dari Subkawasan Sulawesi, Sulawesi Utara memiliki kekayaan hayati yang sangat unik, yaitu keragamannya yang cukup tinggi serta memiliki beberapa bentuk endemik. Berbagai upaya pelestarian kekayaan hayati tersebut telah dilaksanakan oleh pemerintah, yaitu penetapan beberapa kawasan perlindungan atau kawasan konservasi, penetapan jenis-jenis yang dilindungi, maupun penegakan hukum terkait dengan pelanggaran undang-undang tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. Keberhasilan dalam upaya konservasi, tidak hanya ditentukan oleh hal-hal tersebut di atas semata, tetapi juga oleh kesadaran masyarakatnya sendiri. Salah satu kelompok masyarakat yang memiliki peran penting dalam sosialisasi maupun teladan dalam upaya konservasi tersebut ialah Kelompok Pencinta Alam (KPA). Hanya sayangnya, masih banyak anggota komunitas ini yang belum sepenuhnya memahami peran dan tanggung jawab dalam upaya konservasi ini. Oleh karena itu perlu dilakukannya upaya penanaman soft skill bagi kelompok pencinta alam. Kegiatan dilaksanakan secara daring pada tanggal 7 Agustus 2020 dengan menggunakan media teleconference Zoom Meeting. Peserta sebanyak 30 orang anggota KPA seluruh Sulawesi Utara. Materi workshop meliputi: Konsep Pencinta Alam, Kode Etik Pencinta Alam Indonesia, serta diskusi implementasi soft skill dalam kegiatan kepencintaalaman. Untuk mendapatkan gambaran soft skill peserta dan perubahannya setelah kegiatan dilakukan survei. Hasil survei awal menunjukkan nilai rata-rata peserta ialah 2,9 dan survei akhir dengan nilai rata-rata 3,6 dengan rentang skor 0-4.