Pemetaan Zona Iklim di Sulawesi Utara Berdasarkan Kelembaban dan Presipitasi Menggunakan K-Means Clustering
DOI:
https://doi.org/10.57207/xhf69j50Keywords:
Klasterisasi, Kelembaban, PresipitasiAbstract
Klasterisasi kelembaban dan presipitasi di Sulawesi Utara dilakukan dalam rangka memetakan pola curah hujan di wilayah tersebut. Kelembaban relatif dan presipitasi adalah dua parameter penting dalam meteorologi yang sering digunakan untuk memprediksi pola curah hujan. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data dalam rentang lima tahun dari tahun 2020 hingga tahun 2024 yang diambil dari 171 kecamatan di Sulawesi Utara. Metode k-means clustering digunakan untuk mengelompokkan kecamatan-kecamatan di Sulawesi Utara berdasarkan rata-rata kelembaban relatif dan presipitasi. Dalam analisis ini, empat klaster kecamatan berhasil dihasilkan. Meskipun rata-rata kelembaban relatif tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara keempat klaster, namun terdapat perbedaan signifikan dalam sebaran data presipitasi antara klaster-klaster tersebut. Klaster 1 merupakan klaster dengan tingkat presipitasi tertinggi, diikuti oleh klaster 2 dan klaster 3. Klaster 4 merupakan klaster dengan tingkat presipitasi paling rendah dibandingkan dengan klaster-klaster yang lain. Analisis ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam memetakan pola curah hujan di Sulawesi Utara dan membantu dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air. Selain itu, informasi tentang sebaran data presipitasi pada setiap klaster dapat menjadi pedoman dalam memetakan potensi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi penelitian lanjutan tentang pola curah hujan di Sulawesi Utara.