Hubungan Antara Sikap Kerja dan Beban Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Petani Kelapa di Desa Essa Kabupaten Talaud

Authors

  • Evelin Entjaurau Author
  • Rahayu Akili Author
  • F.L. Fredrik G. Langi Author

DOI:

https://doi.org/10.57207/fsc7wa26

Abstract

Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara beban kerja, sikap kerja, dan keluhan muskuloskeletal pada petani kelapa di Essang, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Metode: Studi potong-lintang menggunakan kuesioner Rapid Entire Body Assessment (REBA), Nordic Body Map (NBM), dan pedoman penilaian beban kerja Standard Nasional Indonesia (SNI). Pengumpulan data berlangsung antara 1 April dan 31 Mei 2021. Variabel dependen adalah skor keluhan muskuloskeletal menurut NBM, sedangkan variabel independen mencakup beban kerja bedasarkan penilaian menggunakan SNI, dan sikap kerja sesuai skor REBA. Hubungan variabel dependen dan independen ditentukan melalui analisis korelasi Spearman. Hasil: Sampel berjumlah 57 petani pria dengan median umur 46 (IQR 28-56) tahun. Keluhan muskuloskeletal terutama mengenai punggung atas dan ekstremitas bawah. Skor sikap kerja umumnya berada pada risiko sedang (skor 4-7; 42%) ataupun sangat tinggi (skor 11-15; 28%). Median skor beban kerja 348 (IQR 250-505). Korelasi beban kerja dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal masing-masing bersifat sedang (r=0,33; p<0,05) dan kuat (r=0,76; p<0,01). Kesimpulan: Keluhan muskuloskeletal memiliki hubungan positif dengan beban kerja dan sikap kerja. Pencegahan beban kerja berlebihan dan sikap kerja berisiko penting dipertimbangkan untuk perbaikan keluhan muskuloskeletal.

Published

2022-06-22